Festival Asakusa Yabusame Jadi Magnet Wisatawan, Ini Fakta Mengejutkan di Baliknya

Shoya Ace
Tokyo memang dikenal sebagai kota modern yang dipenuhi gedung pencakar langit dan teknologi canggih. Tapi siapa sangka, di tengah hiruk-pikuk ibu kota Jepang itu, ada sebuah tradisi kuno yang masih lestari hingga kini—Asakusa Yabusame (浅草流鏑馬). Festival memanah sambil berkuda ala samurai ini jadi tontonan langka yang setiap tahun menyedot perhatian wisatawan dari seluruh dunia. Berikut pembahasan lengkap tentang Festival Asakusa Yabusame Jadi Magnet Wisatawan, Ini Fakta Mengejutkan di Baliknya.

Apa Itu Asakusa Yabusame?


Yabusame (流鏑馬) adalah seni memanah sambil berkuda dalam kecepatan tinggi. Tradisi ini berasal dari zaman Kamakura (鎌倉時代), sekitar abad ke-12, dan awalnya merupakan latihan militer untuk para samurai (侍). Di Asakusa, tradisi ini dihidupkan kembali dalam bentuk festival tahunan yang memukau dan sarat makna.

Asakusa Yabusame sendiri digelar di Sumida Park (隅田公園), tak jauh dari Kuil Sensoji (浅草寺), biasanya pada pertengahan April. Lokasinya yang ikonik dan suasananya yang kental dengan nuansa tradisional menjadikan festival ini salah satu daya tarik wisata budaya paling otentik di Tokyo.

Fakta Sejarah Yabusame sebagai Ritual, Latihan, dan Doa


Yabusame bukan sekadar pertunjukan. Di masa lampau, kegiatan ini adalah bentuk doa untuk keselamatan bangsa, panen melimpah, dan kemenangan dalam perang. Memanah sambil berkuda dianggap sebagai bentuk latihan spiritual sekaligus fisik. Para pemanah melesat di atas kuda dan menembakkan anak panah (矢) ke tiga target kayu sambil menjaga keseimbangan dan fokus penuh—sebuah simbol pengendalian diri dan keharmonisan dengan alam.

Kaisar dan keluarga kerajaan di masa lalu kerap menghadiri acara ini sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat bushido (武士道), atau jalan hidup seorang samurai.

Fakta Festival Sekali Setahun yang Langka


Yang membuat Asakusa Yabusame begitu spesial adalah karena festival ini hanya digelar setahun sekali, dan hanya berlangsung selama dua hari. Ribuan orang, baik warga lokal maupun turis mancanegara, memadati Sumida Park untuk menyaksikan atraksi ini secara langsung.

Biasanya, acara dimulai dengan parade tradisional yang disebut jidai gyōretsu (時代行列)—barisan peserta dengan pakaian zaman feodal Jepang berjalan menuju lokasi utama. Setelah itu, para pemanah (sering kali merupakan atlet atau keturunan samurai) bersiap di atas kuda mereka yang telah dilatih khusus.

Lintasan yabusame dibangun dari tanah padat, dengan tiga target kayu berjejer sejajar. Saat pemanah melaju dengan kecepatan tinggi, mereka menyiapkan busur dan menembak satu per satu target tersebut. Setiap tembakan yang mengenai sasaran akan disambut sorakan penonton.

Aksi, Suasana, dan Nilai Budaya yang Begitu Unik


Kekuatan utama dari Asakusa Yabusame adalah perpaduan antara aksi nyata dan nilai budaya. Tidak hanya soal memanah, tapi juga pakaian yang dikenakan, tata cara sebelum memulai (termasuk doa di kuil), hingga keterlibatan masyarakat sekitar.

Kostum para pemanah biasanya berupa baju zirah atau pakaian berlapis khas samurai, lengkap dengan topi berbentuk bundar yang disebut eboshi (烏帽子). Mereka juga mengenakan busur panjang yang disebut yumi (弓)—busur khas Jepang yang asimetris.

Di tengah lanskap Tokyo yang modern, kehadiran festival ini menjadi "jendela waktu" bagi para pengunjung untuk melihat langsung warisan budaya Jepang yang masih hidup dan berkembang.

Tips Jika Ingin Menonton Asakusa Yabusame


Kalau kamu berencana datang langsung ke Tokyo untuk menyaksikan festival ini, berikut beberapa tips penting:

Datang lebih awal pastinya. Tempat mulai ramai sejak pagi, padahal acara biasanya dimulai siang atau sore. Kalau ingin dapat tempat duduk yang strategis, datang minimal 1,5 jam sebelumnya.

Bawa kamera atau ponsel dengan zoom wajib banget. Lintasan cukup panjang, jadi kamera yang bisa menangkap dari jarak jauh sangat membantu.

Siapkan minuman dan pakaian nyaman biar tetap fit. Musim semi di Tokyo bisa cukup hangat di siang hari.

Gratis dan terbuka untuk umum. Tidak ada tiket khusus, tapi beberapa area memiliki barikade atau akses terbatas untuk wartawan atau tamu undangan.

Gunakan transportasi umum biar sat set. Stasiun terdekat adalah Asakusa Station, bisa diakses lewat Tokyo Metro Ginza Line, Tobu Skytree Line, atau Toei Asakusa Line.

Fakta Mengejutkan di Balik Asakusa Yabusame


Festival ini juga menjadi sarana pendidikan budaya bagi generasi muda Jepang.

Poin-poin Fakta Mengejutkannya?


・Kuda yang digunakan gak sembarang kuda, tapi kuda yang sudah dilatih secara khusus, dan biasanya milik keluarga samurai atau peternak profesional.

・Pemanah yang ikut juga harus melalui pelatihan ketat, tidak sembarang orang bisa ikut. Harus lulus pelatihan dan diizinkan oleh asosiasi yabusame resmi.

・Saking menariknya, festival ini sering jadi bahan liputan internasional seperti NHK World, BBC, hingga National Geographic pernah meliput acara ini.

・Sebagai simbol "keberanian dan ketenangan", filosofi yabusame melatih keseimbangan antara keberanian dalam bergerak dan ketenangan dalam mengambil keputusan.

Asakusa Yabusame vs Festival Yabusame Lainnya


Beberapa tempat lain di Jepang juga menggelar festival serupa, seperti:

Kamakura (鶴岡八幡宮流鏑馬) – Lebih besar skalanya, tapi lebih jauh dari Tokyo.


Digelar setiap bulan April dan September di Kuil Tsurugaoka Hachimangu (鶴岡八幡宮), Kamakura, acara ini menampilkan aksi memanah sambil berkuda yang spektakuler dalam nuansa religius dan sejarah yang kuat. Skala acaranya lebih besar dari Asakusa, dengan lintasan lebih panjang dan partisipasi penunggang kuda profesional dari berbagai daerah. Meski lokasinya lebih jauh dari Tokyo (sekitar 1 jam naik kereta), suasana kota tua Kamakura dan latar belakang kuil menjadikannya pengalaman budaya yang sangat otentik dan berkesan.

Nikkō Tōshō-gū (日光東照宮流鏑馬) – Berlangsung di area kuil besar dan sakral, penuh nuansa spiritual.


Nikkō Tōshō-gū Yabusame (日光東照宮流鏑馬) adalah festival yabusame yang digelar di Kuil Tōshō-gū (東照宮), Nikkō, di bulan Mei setiap tahun. Kuil ini adalah tempat peristirahatan terakhir Tokugawa Ieyasu, pendiri shogunat Tokugawa, sehingga acara ini sangat sakral dan penuh nuansa spiritual. Para pemanah yang mengenakan kostum tradisional samurai melaju di atas kuda untuk menembakkan panah ke sasaran yang telah ditentukan. Dengan latar belakang kuil yang megah dan suasana yang khusyuk, Nikkō Tōshō-gū Yabusame menawarkan pengalaman yang mendalam bagi pengunjung yang ingin merasakan tradisi samurai dalam setting yang penuh sejarah.

Namun, Asakusa Yabusame punya keunikan tersendiri, seperti akses yang mudah, lokasi ikonik di tengah kota, dan kombinasi antara budaya dan wisata masa kini.

Asakusa Yabusame tahun 2025 Kapan dan Masih Seru gak?


Tahun 2025, Asakusa Yabusame kembali digelar dengan meriah pada Minggu, 20 April 2025, di lokasi yang sama—Sumida Park (隅田公園), tak jauh dari Kuil Sensoji. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Musim Semi Asakusa (浅草春の祭り) yang juga mencakup parade, pasar tradisional, dan pertunjukan seni jalanan.

Yang menarik, penyelenggaraan tahun ini disebut-sebut sebagai yang paling ramai dalam lima tahun terakhir. Menurut laporan media lokal, jumlah pengunjung yang hadir mencapai lebih dari 30.000 orang, termasuk turis dari Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Utara.

Beberapa hal spesial dari Asakusa Yabusame 2025:


・Tampilan busana samurai yang lebih bervariasi, termasuk kostum ala zaman Heian (平安時代) yang jarang muncul di tahun-tahun sebelumnya.

・Partisipasi pemanah wanita, yang jadi sorotan utama karena menambah dimensi baru dalam festival yang biasanya didominasi oleh pria.

・Panggung mini di area taman yang menampilkan penjelasan sejarah yabusame dalam bahasa Inggris, Jepang, dan Mandarin—menarik bagi wisatawan asing.

・Zona foto khusus bertema samurai, lengkap dengan penyewaan yukata dan aksesoris tradisional Jepang.

・Pihak penyelenggara juga menyiapkan brosur panduan berbahasa Inggris dan Indonesia, berkat kerja sama dengan komunitas pelajar asing di Tokyo. Upaya ini membuat festival semakin inklusif dan ramah wisatawan dari berbagai latar belakang.

Kalau kamu tertarik datang tahun depan, disarankan mulai pantau jadwal resmi dari bulan Februari, karena tanggal bisa berubah tergantung kondisi cuaca atau jadwal nasional. Biasanya info terbaru diumumkan melalui situs resmi pariwisata Taitō-ku (台東区) dan akun media sosial resmi Festival Asakusa.


Jangan Lewatkan Kesempatan Ini kalau kamu berencana liburan ke Jepang di musim semi, Asakusa Yabusame (浅草流鏑馬) wajib masuk daftar destinasi. Festival ini bukan cuma tontonan visual yang memukau, tapi juga pengalaman budaya yang kaya makna.

Di tengah kemajuan teknologi Jepang, festival ini membuktikan bahwa nilai-nilai tradisional masih punya tempat dan bisa dinikmati oleh siapa saja, dari generasi muda lokal hingga turis dari seluruh dunia.

Image credit
https://www.flickr.com/photos/154778190@N03/34712346641/